Scroll to continue reading
5 Fakta Jokowi Turun Gunung Cek Stok Beras, Ternyata Melimpah

5 Fakta Jokowi Turun Gunung Cek Stok Beras, Ternyata Melimpah

Presiden Jokowi menanggapi isu stok beras yang mulai langka. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyambangi Pasar Induk Beras Cipinang pada 15 Februari 2024 untuk mengecek stok beras.

"Saya datang di pasar induk beras Cipinang ini untuk memastikan bahwa stoknya ada. Karena dari sinilah didistribusikan ke ritel, ke supermarket, ke daerah dari pasar induk Cipinang, sehingga saya ingin pastikan beras yang ada di sini ada tersedia, jumlahnya cukup. Dan saya melihat melimpah," kata Jokowi.

Berdasarkan catatan Okezone, Minggu (18/2/2024), berikut fakta-fakta terkait Jokowi cek stok beras langka.

jokowi datangi gudang beras

1. Stok Beras Masih Ada

Jokowi memastikan bahwa stok beras di Bulog masih cukup banyak, sehingga masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan soal harga dan kelangkaan pasokan.

“Stok beras baik yang medium dan premium di Bulog selalu siap dan selalu ada stoknya. Ini tak perlu dikhawatirkan,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi juga mengatakan bahwa saat ini stok beras mencapai 1.180.000 atau 1,18 juta ton yang dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.

“Stok (beras) kami 1.180.000 ton, jadi cukup. Jadi kalau tadi misalnya permintaan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) mau di-double itu cukup. Ditambah untuk bantuan pangan sampai dengan Maret dan April, itu cukup,” ujar Bayu.

2. Penyebab Beras Langka

Presiden Jokowi buka suara soal penyebab kelangkaan beras di beberapa ritel modern dan naiknya harga beras. Dia menjelaskan, naiknya harga beras di pasaran disebabkan gangguan distribusi, antara lain karena banjir di wilayah Jawa Tengah.

“Ini masalah distribusi terganggu karena banjir, di Demak kemarin misalnya seperti itu,” kata Jokowi pada 14 Februari 2024.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa permasalahan terkait adanya kelangkaan dan kenaikan harga beras dikarenakan suplai dari hasil panen belum masuk. Pendistribusian juga terganggu akibat banjir tersebut.

"Ya suplai, suplai itu karena memang panennya belum masuk. Yang dari produksi di panen belum masuk pasar. Distribusinya juga terganggu di urusan banjir di Demak, di Grobogan itu mempengaruhi tapi sudah saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog juga ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang," paparnya, pada 15 Februari 2024.

3. Dampak Stok Pangan Terhadap Petani

Kemudian, Bayu juga menyampaikan bahwa banjir yang menimpa sejumlah lahan persawahan petani antara lain di kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan di Jateng, tidak mempengaruhi stok pangan secara nasional. Namun, dalam hal ini justru petani yang terdampak.

“Yang berpengaruh petaninya, kasian yang terdampak, tapi kalau secara nasional rasanya masih bisa kita alihkan,” katanya.

4. Upaya Optimalisasi Harga dan Distribusi Beras

Sesuai perintah Presiden Jokowi, Bapanas bersama Perum Bulog, PT Food Station Tjipinang Raya, Perkumpulan Penggilingan Padi, dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI), serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berupaya menstabilkan harga beras.

Sebanyak 50 ribu ton beras dari Bulog mulai masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Dalam hal ini, Jokowi memastikan bahwa harga dan kelangkaan beras akan turun dua minggu mendatang.

"Nanti dilihat saya kira akan dalam seminggu dua minggu ini saya rasa akan sedikit turun. Sambil nunggu panen, kalau panen raya datang lagi pasti sudah," pungkasnya.

5. Jumlah Beras yang Didistribusikan

Saat ini Bulog mempunyai stok beras hingga mencapai kurang lebih 1,3 juta ton yang dipersiapkan pemerintah sebagai cadangan pangan pemerintah (CPP). Bapanas telah mengatur agar penyaluran stok beras Bulog dapat terus digencarkan ke berbagai lini pasar.

Beras sejumlah 50 ribu ton oleh Bulog didistribusikan ke PIBC dan kemudian akan dikemas dalam bentuk beras 5 kg lalu disalurkan ke ritel modern. Sementara itu, beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus disalurkan ke daerah di seluruh Indonesia. Realisasi beras SPHP sampai 12 Februari 2024 telah menyentuh angka 226 ribu ton.

Sebagai informasi, intervensi pemerintah lainnya akan dilaksanakan dalam bentuk bantuan pangan beras yang dimulai lagi pada 15 Februari 2024.

Sumber: okezone.com

Post a Comment
TULIS KOMENTAR